Langsung ke konten utama

Imajinasi Dalam Kreativitas

Komunitas Pandu


Komunitas Pandu digagas karena terinspirasi oleh berhasilnya alumni Ambalan Thomas Alva Edison marie mengadakan Persami Tepung Sono Keluarga Besar Thomas Alva Edison Marie Curie (TAE MC) di Bumi Perkemahan Puntang pada tanggal 12-13 Agustus 2023. 

Tepung sono ini merupakan reuni besar alumni Ambalan yang bergugus depan di SMK Negeri 4 Bandung. Reuni ini  mimpi besar sebagian Alumni TAE MC untuk mempersatukan semua angkatan alumni TAE MC.

Banyak gagasan yang muncul, baik ketika tepung sono ini mengadakan persiapan maupun ketika acara api unggun. Diskusi itu mengerucut kepada persoalan minat keanggotaan pramuka di TAE MC yang kurang. Ternyata dari pembicaraan dengan alumni yang melatih  atau mengajar di gugus depan  lain, hal yang serupa  sedang terjadi.


Filosofi Tingkatan Pramuka

Urutan tingkatan pramuka didasarkan umur. Ada usia Siaga, penggalang, penegak, pendega, pembina. Batasan umurnya bisa secara lengkap kita dapatkan di google atau AD ART pramuka. Namun terlepas dari batasan umur dan pelatihan di tingkatan tersebut kita tentu ingin menggali filosofi atau makna dari tingkatan itu yang terang benderang memperlihatkan kalau gerakan pramuka mempunyai langkah yang alami. Tidak ada istilah pensiun dalam gerakan pramuka.

Sejarah pramuka adalah sejarah petualangan di alam terbuka. Cikal bakalnya berpedoman pada buku-buku tentang bagaimana bertahan hidup di alam terbuka. Seperti buku Scouting For Boys ditulis bapak pandu dunia, Robert Baden Powell, setelah beliau mengadakan perkemahan 8 hari di pulau  Brownsea-Inggris. Perkemahan itu diperuntukan untuk pemuda.

Begitupun dengan buku Junggle book sebagai pedoman pramuka siaga. Buku itu berisi cerita-cerita anak yang bertahan di rimba. Bagaimana mengenal hukum-hukum rimba. Tiga cerita dalam buku itu mengkisahkan Mowgli seorang anak yang dibesarkan oleh srigala. Seperti yang kita ketahui Mowgli sudah diangkat kisahnya di layar lebar.

Maka kalau pramuka sepertinya tidak mau berhenti dalam batasan umur sangat beralasan. Karena rimba yang sebenarnya ada di zaman now adalah rimba kehidupan yang terus berkembang. Kita harus bisa bertahan hidup dalam rimba modern yang kadang lebih ganas dari rimba sesungguhnya.

Oleh karena itu kita tak bisa berhenti dan menyerah dalam keadaan apapun. Apalagi karena alasan umur. Hidup di sebuah  rimba mengajarkan hukum rimba. Bertahan hidup bukan bersembunyi ketakutan, tapi terus bergerak agar terlatih menjadi terampil oleh masalah yang dihadapi. 

Jangan lupa tubuh kita sendiri adalah rimba yang tak terduga. Kalau kita tak melatihnya untuk tetap bergerak, penyakit di tubuh kita adalah predator yang paling sadis yang kita besarkan dengan mager, malas bergerak. Rimba modern ini keadaannya sama  di semua tingkatan umur.

Dalam keyakinan agama di dunia kita ini musafir, Orang yang sedang dalam perjalanan. Kita tidak bisa berhenti dengan alasan apapun. Semua anggota tubuh kita diamanatkan tuhan untuk terus berjalan. Kalau ingin anggota badan itu tetap normal, maka harus dipakai sesuai dengan amanatnya. Kita tetap harus melakukan perjalanan. 

Dan kalau tidak kreatif kita hanya jalan di tempat.


Rimba yang Angker

Ini rimba yang paling angker. Ketika kita membicarakan bagaimana mengembalikan daya tarik pramuka, maka rimba inilah yang sebenarnya sandungan pertama yang harus diselesaikan. Rimba ini sangat latin tapi selalu melanggar Dasa Darma yang ke-1, Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam setiap kegiatan pramuka hampir dipastikan ada acara beribadah. Tapi kita sering tertipu oleh kebanggaan karena prestasi yang kita peroleh di pramuka. Baik prestasi formal maupun prestasi lain ketika kita masih aktif menjalani latihan pramuka. Kebanggaan selalu bertiwikrama jadi kesombongan yang tentu saja menjauhkan kita dari arti ibadah atau beramal. Dan tidak lagi takwa kepada tuhan yang maha esa.

Kita rutin mengadakan lomba tingkat, raimuna dan jambore, bahkan kegiatan level Internasioanal. Tapi kita lupa untuk memenangkan pertandingan yang ada dalam diri kita. Maka kemudian jangan heran kalau ada orang tua murid yang bertanya, apa perlunya saya memasukkan anak saya dalam kegiatan pramuka?

Berapa orang anggota pramuka yang bisa menjadi juara atau berkesempatan mencicipi kegiatan level nasional dan internasional? Hanya beberapa puluh orang saja. Sementara sebagai praja muda karana, rakyat muda yang suka berkarya, bisa kita peroleh dari semua anggota pramuka. 

Apalagi ketika kebanggaan itu sama sekali tidak punya efek apa-apa terhadap kebutuhan rimba sekarang. Rimba sekarang adalah dunia kerja. Kita tak bisa mengesampingkan harapan orangtua murid kalau anaknya punya masa depan ketika dimasukkan dalam kegiatan pramuka.

Rutinitas yang cenderung asal ada kegiatan gebyar dan membuat terkenal dalam gerakan pramuka secara tidak sadar menjadi ego tersendiri, menjadi rimba yang angker. Sehingga melupakan hal penting dalam menciptakan pribadi praja muda karana, rakyat muda yang suka berkarya. Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan membangun rasa bangga kepada diri sendiri, tapi membangun pribadi yang percaya diri.

Prestasi seperti itu bisa diperoleh oleh semua anggota pramuka. Prestasi yang sebenarnya bukan didasarkan pada penghargaan yang didapat. Tapi sejauh mana seorang pramuka bermamfaat bagi dirinya dan masyarakatnya. Kita sudah terlalu lama bangga dengan perhelatan yang kita adakan sendiri dan melupakan perhelatan yang diinginkan masyarakat banyak. Karya nyata pramuka adalah perhelatan yang sedang ditunggu masyarakat.


Komunitas Pandu

Oleh karena itu Komunitas Pandu mengajak para alumni yang tidak terikat struktur kepengurusan di pramuka untuk bergabung dalam komunitas. Para alumni yang sudah tersebar di berbagai usaha adalah aset pramuka yang bisa memberikan warna lain terhadap kegiatan pramuka ke depan. Komunitas Pandu bisa menjadi wadah agar para alumni bisa bebas mengeksfresikan kecintaannya kepada pramuka sesuai dengan minat, bakat, dan jenis usahanya.

Komunitas Pandu yang dimaksud bukan nama web-blog ini. Tapi sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang pernah menjadi pramuka, biarpun dia hanya pernah mengikuti kegiatan ditingkat siaga. Ide kreatif agar pramuka kembali menjadi harapan masyarakat bisa datang dari siapa saja. Untuk sementara blog ini menjadi sarana publikasi dan komunikasi Komunitas Pandu.  

Komunitas Pandu berdasarkan Pancasila. Komitmen kepada janji Trisatya dan bermoral Dasa Darma.

Komunitas pandu akan membangun konektifitas jaringan masyarakat pramuka. Jaringan pramuka secara formal sangat luas sampai tingkat kwartir ranting (kwaran) setingkat kecamatan dalam birokrasi pemerintah. Sementara gugus depannya tersebar di berbagai sekolah. Ini merupakan aset pramuka yang luar biasa.

Komunitas Pandu akan membuat jaringan ini termamfaatkan dengan baik dan terkoneksi secara sinergis dengan jaringan internet untuk mengadakan kegiatan kreatif dan pada gilirannya membangun arena kreatif yang dikelola secara profesional.

Untuk itu sebagai kegiatan awal Komunitas Pandu akan mengadakan Road Show Festifal Film Pendek Pramuka bertema " Figur Pramuka di Tengah Masyarakat". Kegiatan ini sebagai langkah awal silaturahmi informal untuk merekatkan para alumni dalam kegiatan kreatif, memperlihatkan kepada masyarakat contoh visual bagaimana sebenarnya dunia pramuka.

Film adalah bahasa yang diterima oleh semua kalangan. Sarana yang sangat efektif untuk memotivasi. Sebagian kita saat ini lebih suka menonton daripada membaca. Untuk itu literasi tontonan lebih didahulukan untuk membangun literasi membaca.

Kegiatan Road Show Festifal Film Pendek Pramuka adalah kegiatan yang akan langsung berada dimasyarakat ini, memerlukan alumni pramuka yang masih mencintai gerakan pramuka dan siap bekerja profesional dengan riang gembira. Kreatifitas tak mengenal usia.

Bagi yang berminat bergabung di Komunitas Pandu silahkan masuk ke menu KONTAK atau langsung klik Follow.

Apabila ada usulan dan pertanyaan yang perlu didiskusikan silahkan masuk ke menu FORUM KOMUNITAS PANDU.
 






Komentar

edelweiss22 mengatakan…
Mantaap sukses terus, semoga pramuka semakin bertumbuh terus
Avlarezbudi mengatakan…
Mantap bah lanjutkan kan
Ayi maulana mengatakan…
Lanjutkan terus memandu, pramuka merupakan panji ke lima negara kita yg harus terus berlanjut mengawal kejayaan bangsa
Achmad Hernawan mengatakan…
Salam Pramuka...!
Perjuangan untuk menjadi pribadi yang memiliki jiwa Pramuka itu tidak mudah. Disaat gemblengan yang mendera lahir batin kita dapatkan, maka tampillah sejatinya Pramuka itu.. tapi ingatlah saat anda telah mampu melalui badai perjuangan itu..dan anda telah berada di zona keberuntungan lalu anda lupa diri..lupa jasa Pramuka.. lupa jasa orang2 terkasih disekitar hidup anda.. maka jadilah anda Pecundang!! Dan berkhianat thd janjimu sendiri... ingatlah wahai saudara2ku ..!! Mari kita dukung Kepanduan di negeri ini.. terutama di Ambalan kita tercinta TAE-MC



Abah Animasi mengatakan…
Betul semangat-semangat di atas itu tidak hanya di alumni ambalan tae mc, abah yakin ada di setiap alumni gugus depan lain. Maka masalah daya pikat pramuka akan kembali, kalau semua bersatu dalam satu barisan untuk mengembalikan itu. Kreativitas tak pernah tua dan mati.
Achmad Hernawan mengatakan…
"Mun teu ngarah moal ngarih, Mun teu ngakal moal ngakeul". Demikian peribahasa Sunda yang sudah lama kita kenal di tengah masyarakat. Kalimatnya sederhana, dalam dan menyentuh ke persoalan prinsip hidup. Bagaimana tidak? Kalau kita telaah dengan seksama kata demi kata dalam peribahasa tersebut begitu dalam maknanya. Hidup manusia tidak akan menemukan kesejahteraan manakala kita malas usaha, aktif, kreatif dan inovatif. Dan saat kita tidak mengoptimalkan daya pikir kita untuk m nghasilkan sesuatu yang memberi manfaat, maka tertutuplah peluang rezeki yang akan didapatkan. Sementara Tuhan Yang Maha Kuasa saja memberikan suatu otoritas/kehendak untuk setiap diri kita dalam menjemput rezekiNya.. Bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum tersebut tidak mau merubah nasibnya sendiri? Dan Bukannya Tuhan itu tergantung prasangka hamba-hambanya? Wallahu'alam
Abah Animasi mengatakan…
Mantap pisan kang. Harus berani melangkah, jangan takut, di depan sana hanyalah rahman dan rahimnya Alloh. Usaha kita sejengkal pun akan dibalas

Anggota

Postingan populer dari blog ini

Pramuka Sejati

Di jalan desa satu regu penggalang sedang berbaris dengan rapih dan kompak. Mereka sedang menuju sebuah tanah lapang tempat biasa mereka melakukan latihan Pramuka. Mereka nampak ceria dipagi hari itu. Sepuluh langkah di belakang mereka ada seorang anak yang juga berpakaian pramuka namun lusuh dan telanjang kaki. Tidak seperti anak-anak regu penggalang yang menyandang tongkat dari bambu dan di cat seragam, anak lusuh itu menyandang dahan pohon yang disandang dengan tali rapiah. Anak lusuh itu berusaha melangkah tegap seperti regu penggalang, namun langkahnya rancu karena tangan kirinya yang tidak menyandang tongkat malah bareng maju mundur dengan kaki kirinya. Kelihatan menggelikan tapi anak itu anteng mengikuti barisan regu penggalang. Langkah kecilnya makin merenggangkan jarak dia dengan regu penggalang. Ketika regu penggalang melewati pos ronda. Segerombolan anak yang sedang nongkrong disitu pada berdiri dengan bibir mencibir. Salah seoarang diantaranya seperti memberi komando, "

Persami Tepung Sono Keluarga Besar Thomas Alfa Edison Marie Curie

Salam Pramuka Agak unik kalau alumni sebuah ambalan mengadakan reuni. Apalagi mereka mengadakan acara persami (perkemahan sabtu minggu). Awalnya ide persami ini digagas oleh beberapa alumni angkatan jadul yang usianya rata-rata sudah setengah abad. Alasannya sederhana mereka kangen ingin mengadakan upacara bendera,  menyanyikan lagu hymne Pramuka dan Indonesia Raya untuk memperingati hari Pramuka. Ternyata gagasan sederhana yang patriotis itu disambut oleh alumni angkatan milenial bahkan anggota ambalan TAE MC yang masih aktif. Pihak SMKN 4 Bandung pun sebagai markas gugus depan ambalan TAE MC menyambut baik dan merasa gembira adanya inisiatif itu. Terlebih ketua Ikatan Alumni (IKA) STM2/SMK4 kang Ahmad Muthori, disamping beliau banyak membantu peralatan dan transfortasi yang dibutuhkan, beliau juga hadir di perkemahan.  Ambalan Thomas Alva Edison Marie Curie (TAE MC) dulu bergugus depan di Sekolah Tehnik Menengah (STM) Negeri 2 Bandung dengan nomer gugus depan 1141-1142. Sekarang STMN